MENENTUKAN BASIS DAN PROSEDUR RECOVERY
A.
Dasar
Basis Data dengan dan Tanpa Pengarsipan
Perancangan basis data merupakan proses
menciptakan perancangan untuk basis data yang akan mendukung operasi dan tujuan
organisasi. Dalam merancang suatu basis data, digunakan metedologi-metodologi
yang membantu dalam tahap perancangan basis data. Meteodologi perancangan adalah pendekatan struktur dengan
menggunakan prosedur, teknik, alat, serta bantuan dokumen untuk membantu dan
memudahkan dalam proses perancangan. Dengan menggunakan teknik metode desain
ini dapat membantu dalam merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengevakuasi
database development project.
1.
Conceptual
Database Design
Conceptual database design adalah proses
membangun suatu model berdasarkan informasi yang digunakan oleh organisasi,
tanpa pertimbangan secara fisik.
Langkah pertama,
Membuat local conceptual data model untuk setiap pandangan yang spesifik.
Loocal coceptual data model terdiri atas berikut :
a.
Entitiy
Types
Menurut Connolly,
entity types adalah kumpulan objek yang mempunyai karakteristik yang sma,
dimana telah dididentifikasi oleh organisasi. Menurut Silberschatz, entitiy
types adalah kumpulan dari entitiy yang memiliki tipes dan karakteristik yang
sama.
Entitiy dapat dibedakan
menjadi dua yaitu :
-
Strong entitiy, yaitu entitiy
yang keberadaannya
-
Weak entitiy, yaitu
entitiy yang keberadaannya tergantung dari entitiy lain.
Contohnya adalah
entitiy mahasiswa dan orang tua. Di mana mahasiswa merupakan strong entitiy dan
orang tua merupakanweak entitiy karena keberadaan entitiy orang tua tergantung
dari mahasiswa entitiy.
b.
Relationship
Types
Menurut Connolly,
definisi dari relationship types adalah kumpulan antar entitiy yang saling
berhubungan dan mempunyai arti.
c.
Atttribute
dan Attribute Domains
Attribute adalah
karakteristik dari suatu entitiy atau relasi. Setiap attribute diperbolehhkan
untuk memiliki nilai yang disebut domain. Attribute domains adalah kumpulan
dari nilai-nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lenih attribute.
Ada beberapa jenis
attribute :
1. Simple
attribute dan Composite attribute
Simpe
attribute adalah attribute yang terdiri atas komponen tunggal dimana attribute
tersebut tidak dapat dipisahkan lagi, sedangkan composite attribute adalah
attribute yang masih dapat dipisahkan menjadi beberaa bagian. Contoh simple
attribute adalah nama barang sedangkan composite attribute adalah alamat pada
entitiy mahasiswa, karena dalam alamat bisa dibagi menjadi entity kodepos dan
entity kota.
2. Singlevalued
attribute dan Multivalued attributed
Singlevalued
attribute adalah attribute yang memiliki satu nilai pada setiap entity,
sedangkan multivalued attribute adalah attribute yang mempunyai beberapa nilai
pada setiap entity. Contoh singlevaluedattribute adalah Nim, nama mahasiswa,
tanggal lahir, dll. Sedangkan multivalued attribute contohnya jam pelajaran,
hobi dll.
3. Derived
attribute
Derived
attributet merupakan attribute yang nilai-nilainya diperoleh dari hasil
perhitungan atau dapat diturunkan dari attribute lain yang berhubungan.
Contohnya adalah attribute umur pada entitiy mahasiswa dimana attribute
tersebut diturunkan dari attribute tanggal lahir dan tanggal hari ini.
d. Primary
key dan alternate keys
Primary key adalah key yang
telah menjadi kandidate key yang dipilih secara unik untuk mengidentifikasi
suatu entitiy types. Candidate key adalah kumpulan attribute minimal yang unik
untuk mengidentifikasikan suatu entity types.
Alternate key adalah
key yang digunakan sebagai alternatif ari key yang telah didefinisikan.
e. Integrity
constraints
Intergrity constraints
adalah batasan-batasan yang menentukan dalam rangka melindungi basis data untuk
menghindari terjadinya inconsistent.
2.
Logical
DatabaseDesign
Logical database design adalah proses
pembuatan suatu model informasi yang digunakan pada organisasi berdasarkan pada
model data yang spesifik, tetapi tidak tergantung dari Database Management
System (DBMS) yang khusus dan dipertimbangkan fisik lain.
DBMS adalah software yang memungkinkan
pemakai untuk mendefinisi, membua, memlihara, dan mengontrol akss ke basis
data. Fasilitas yang tersedia :
a. Memperbolehkan
user untuk mendefinisikan basis data
b. Memperbolehkan
user untuk menambah, mengubah, dan menghapus serta mengambil data dari basis
data.
c. Menyediakan
kontrol akses ke basis data.
Langkah
kedua, membuat dan memvalidasi local logical
data model untuk setiap pandangan. Bertujuan untuk membuat local logical data
model dari local conceptual data model yang mempresentasikan pandangan khusus
dari organisasi dan memvalidasi model tersebut untuk menjamin bahwa model
tersebut mendukung kebutuhan transaksi.
Pada perancangan model logical langkah
kedua, tahap-tahapannya adalah :
a. Menghilangkan
features yang tidak compatible dengan model relasional (pilihan)
Bertujuan untuk
menghasilkan model yang kompatible dengan model relasional, yaitu dengan :
1) Menghilangkan
many-to-many (*:*) binary relationship types
2) Menghilangkan
many-to-many (*:*) recursive relationship types
3) Menghilangkan
complex relationship types
4) Menghilangkan
multivalued attributes
b. Memperoleh
relasi untuk local logical data model
Bertujuan untuk membuat
hubungan logical model yang mewakili entitiy, relationship dan attribute yang
telah didefinisi. Mendeskripsikan komposisi tiap hubungan memakai Database
Definition Language (DDL) untuk relasi yang diikuti dengan daftar dari relasi
attribute yang mudah lalu mengidentifikasikan primary key dan foreign key dari
suatu relasi.
Bahasa dalam basis data
dibagi menjadi dua :
1. Data
Definition Language (DDL)
DDL
merupakan bahasa dalam basis data yang memungkinkan pengguna untuk membuat atau
menghapus basis data, membuat atau menghapus tabel membuat struktur penyimpanan
tabel.
2. Data
Manipulation Language (DML)
DML
merupakan bahasa dalam basis data yang memungkinkan pengguna untuk melakukan
manipulasi data pada suatu basis data
c. Memvalidasi
relasi dengan menggunakan normalisasi
Dengan menggunakan
normalisasi, maka model yang dihasilkan mendekati model dari kebutuhan
organisasi, konsisten dan memiliki sedikit redyndansi dan stabilitas yang
maksimum.
d. Memvalidasi
relasi dengan transaksi pengguna
Bertujuan untuk
menjamin bahwa relasi dalam model logikal tersebut mendukung user’s
requirements specification secara detail. Selain itu juga untuk meyakinkan
bahwa tidak ada kesalahan yang muncul sewaktu membuat relasi.
e. Mendefinisikan
Integrity constrains
Bertujuan untuk
mendefinisikan integrity constraints yang disampaikan dalam pandangan.
Lima tipe integrity
yang wajib diperhatikan :
-
Required data
-
Attribute domain
constranits
-
Entity entegrity
-
Referential integrity
-
Enterprise constraints
f. Melihat
kembali local logical data mode dengan pengguna
Bertujuan untuk
menjamin local logical data model dan mendukung dokementasi yang menggambarkan
model yang sudah benar.
Langkah
ketiga, membuat dan memvalidasi global logical
data model. Bertujuan untuk menyatukan local logical data model menjadi global
logical data model.
Tahap-tahapnya :
a. Menggabungkan
local logical data model menjadi global model
Tugas
yang harus dikerjakan :
·
Memeriksa kembali nama
dan isi dari entities dari relationships dan candidate key
·
Memeriksa kembali nama
dan isi dari relationships/foreign keys
·
Menggabungkan entities
atau hubungan dari local data model
·
Mengikutsertakan
entities atau relationships yang unik pada tiap local data model
·
Menggabungkan
relationships atau foreign key dari local data model
·
Mengikutsertakan
relatinships atau foreign key unik pada local data model
·
Memeriksa untuk
entities dan relationship atau foreign key
·
Memeriksa integrity
constrainst
·
Melakukan update
dokumen
·
Menggambar ER-diagram
b. Memvalidasi
global logicaldata model
Bertujuan
untuk memvalidasi relasi yang dibuat dari global logical data model dengan
teknik normalisasi dan menjamin bahwa
model tersebut mendkung kebutuhan transaksi.
c. Mengecek
pertumbuhan yang akan datang
Bertujuan
untuk menentukan apakah ada perubahan yang signifikan seperti keadaan yang
tidak terduga dimasa mendatang dan menilai apakah model logical tersebut dapat
menampung atau menyesuaikan perubahan yang terjadi
d. Melihat
kembali global logical data model dengan pengguna
Bertujuan
untuk menjamin model data logical yang bersifat global telah tepat untuk
organisasi
3. Physical
Database Design
Adalah
sesuatu proses untuk menghasilkan gambaran dari implemenrasi basis data pada
tempat penyimpanan, menjelaskan dasar dari relasi, organisasi file dan indeks
yang digunakan untuk efisiensi data dan menghubungkan beberapa integrety
constraints dan tindakan keamnan.
Langkah keempat,
menterjemahkan global logical data model untuk target DBMS. Bertujuan untuk
menghasilkan skema basis data relasional dalam global logical data model yang
dapat diimplementasikan ke DBMS.
Langkah-langkahnya
sebagai berikut :
a. Merancang
basis relasional
b. Merancang
representasi dari data yang diperoleh
c. Merancang
enterprise constraints
Langkah
kelima, merancang reprentasi physical.
Bertujuan untuk menentukan organisasi file optimal untuk penyimpanan dan
menentukan indeks yang dibutuhkan untuk mengingatkan perfoma.
Tahap-tahapnya
sebagai berikut :
a. Menganalisis
transaksi, bertujuan untuk mengerti fungsi dari transaksi yang dijalankan pada
basis data dan menganalisa transaksi yang penting. Keriteria kemapuan yang
harus didentifikasikan dalam menganalisa transaksi adalah :
1. Transaksi
dapat berjalan secara sering dan akan mempunyai dampak yang signifikan pada perfoma
2. Transaksi
yang kritis pada operasi dan bisnis
3. Waktu
selama sehari atau seminggu ketika akan ada permintaan yang tingi pada saat
data dibuat
b. Memilih
file organisasi, bertujuan untuk menyimpan data secara tepat ke tempat
penyimpanan data. Ada beberapa pilihan struktur penyimpanan yaitu, heap, hash,
sekuensial berindeks dan clusters
c. Memilih
inseks bertujuan untuk meningkatkan performa dalam suatu sistem basis data.
Salah satu pendekatan untuk memilih organisasi file yang cocok untuk relasi
adalah untuk menyimpan tuples yang tidak disimpan dan dibuat sebanyak secondary
indeks sebagaimana diperlukan. Oleh karena itu, atribut yang digunakan adalah :
1. Atribut
yang sering digunakan untuk join operations untuk membuat lebih efisien
2. Atribut
yang sering dipesan untuk mengakses tuples pada suatu relasi didalam urutan
yang menunjukkan atribut
d. Memperkirakan
kebutuhan ruang penyimpanan, bertujuan untuk memperkirakan jumlah ruang
penyimpanan yang akan diperlukan dalam basis data. Perkiraannya didasari pada
ukuran setiap tabel dalam suatu relasi.
Langkah keenam,
merancang pandangan pengguna. Bertujuan untuk merancang pandangan pengguna yang
telah diidentifikasi selama mengumpulkan kebutuhan dan menganalisis langkah
dari relasional Database Application Lifecycle.
Langkah ketujuh,
merancang keamanan. Keamanan adalah elemen yang sangat penting mengingat isi
dan dasis data berupa informasi yang sangat penting. Menurut Silberschatz
ukuran keamanan yang dapat diambil untuk melindungi basis data antaralain :
·
Sistem basis data
·
Sistem operasi
·
Jaringan
·
Fisik
·
Manusia
Langkah
kedelapan, mempertimbangkan pengenalan dan
redundansi kontrol. Faktor yang perlu dipertimbangkan adalah :
-
Denormalisasi membuat
implementasi lebih kompleks
-
Denormalisasi selalu
mengorbankan fleksibilitas
-
Denormalisasi akan
membuat cepat dalam retrieve data tetapi lambat dalam update
B.
Recovery
Basis Data Dilakukan Tanpa Kehilangan Transaksi yang Penting
Dengan melakukan
recovery data maka akan mengembalikan harga suatu data item yang telah diubah
oleh operasi-operasi dari transaksi ke harga sebelumnya.
Inforinformasi pada log
digunakan untuk mendapatkan harga lama dari data yang harus di rollback. Hal
yang harus dilakukan pada saat recovery basis data agar tidak kehilangan
transaksi yang penting adalah :
1. Menunda
update yang sesungguhnya ke basis data sampai transaksi menyelesaikan
eksekusinya dengan sukses dan mencapai titik commit
2. Selama
eksekusi masih berlangsung update hanya dicatat pada sistem log dan transaction
workspace
3. Setelah
transaksi commit dan log sudah dituliskan ke disk, maka update dituliskan
kebasis data.
Langkah yang
perlu dilakukan dalam melakukan pemeriksaan gasil restore database adalah :
1. Buka
enterprise manager atau query analyzer untuk melakukan pengecekan terhadap
database yang telah di-restore
2. Pastikan
dan diidentifikasikan bahwa database hasil restore database tidak eror dengan
mengecek tabel didalamnya satu persatu
3. Jika
terdapat eror, buat kedalam suatu catatan yang berfungsi sebagai dokumentasi
yang dapat dipergunakan kemali dimasa datang jika kemungkinan terjadi eror yang
sama
4. Setelah
pengecekan dilakukan data diidentifikasi tidak ada eror, maka Enterprise
Manager atau Query Analyzer dapat ditutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar